Dulu aku pernah membaca sebuah artikel, yang kira-kira isinya tenteng ‘CHAOS’. Menurut pengalaman sang penulis artikel (dalam hal ini adalah pengarang komik Naruto, dia menulis artikel itu di salah satu lembar komik naruto), jika kita terlalu lama berada di tempat yang sama, bersama orang yang sama, dan mengerjakan hal yang sama, maka perlahan-lahan kita bisa jadi aneh. Dia menyebut kejadian itu sebagai ‘Chaos’ (kekacauan). Mau percaya atau tidak sih terserah kalian, tapi semenjak aku membaca artikel itu, aku mulai yakin bahwa apa yang dibilangnya itu benar.
Aku memperhatikan orang-orang sekitarku, dalam hal ini teman-teman sekelasku, yah, kami kan berada di tempat yang sama tiap hari (yaitu kelas) bersama orang yang sama tiap hari (soalnya kulihat belum ada perubahan wajah tuh), dan melakukan hal yang sama tiap hari (yaitu belajar..eh..ngobrol..eh..yahh..pokoknya kami melakukan sesuatu disana selama hampir 6 jam, gila gak tuh), dan aku sadar bahwa, hampir setiap waktu pulang, paling tidak 15-30 menit sebelum pulang, tercipta ‘Chaos’. Memang tidak terjadi setiap hari, apalagi kalau jam terakhir ujian, behhh…yang ada jam-jam terakhir itu para siswa di kelasku bakal nambah otot-otot di dahinya (bahkan bisa jadi six pack tuh dahi boss). Kenapa? Karena pada stress semua, baik stress karena berpikir terlalu keras sampe rasanya otak kayak udah mau meleleh lewat kuping (kayak tungkik aja ya bos…NAJIS), maupun stress karena belum dapat contekan.
Tapi saudara-saudara, ada saat-saat keanehan itu muncul. Biasanya sih, jika jam-jam terakhir itu kami disuruh mencatat, atau guru sedang menjelaskan otobiografinya ataupun hal-hal lain yang masuk kuping kiri, keluar lubang hidung kanan. Nah, pernah dulu kuperhatikan teman-temanku, kira-kira 10 menit sebelum pulang, dan mereka mulai menampakkan perbuatan yang cukup parah (yess, the ‘chaos’ is happened). Waktu itu guru sedang ngomongin…yah, mungkin sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran kali, jadi aku yang lagi sibuk men…coret-coret buku, tiba-tiba sadar dan teringat dengan ‘chao’ yang aku baca dulu.
Jadi kulihatlah keadaan sekitar, dan ternyata…huahhh…ternyata benar, ‘chaos’ sedang terjadi. Di barisan sebelah kananku, ada temanku yang lagi enak-enakan bersandar di dinding sambil ngupil. Tapi parahnya, setelah kuperhatikan beberapa saat, tuh jari cuma disodok-sodok aja ke hidungnya dan digoyang-goyangngin sama dia, gak ditarik-tarik jarinya bos, Cuma nempel…ihhh…jijik,najis aku nengoknya.
Di depannya rupanya pun terjadi ‘chaos’ , pemuda berseragam SMA yang ternyata juga temanku, sedang melakukan aksi ala Mr. Bean, yaitu balik- balik buku pake lidahnya, yaiks…Puas dan jijik nengok yang kanan, akupun nengok yang barisan kiri, kutemukan temanku yang sedang melakukan hal menjijikkan lainnya. Dia meremas-remas kertas sampai jadi bola kertas berukuran kecil, dimasukkannya ke hidungnya, lalu dihembuskannya tuh kertas sampe meloncat dari hidungnya, dan ditangkapnya kertasnya, lalu dimasukkan lagi ke hidung, di hembuskan lagi, ditangkap lagi, dimasukkan lagi, dan begitu seterusnya sampe pulang. Dan yang paling parah, dia melakukan itu semua pake kertas yang sama dari awal sampe akhir. Tapi itu semua kejadian waktu aku masih kelas satu SMA, dan yang menyebalkan, terjadi lagi waktu aku kelas dua.
Aku memperhatikan orang-orang sekitarku, dalam hal ini teman-teman sekelasku, yah, kami kan berada di tempat yang sama tiap hari (yaitu kelas) bersama orang yang sama tiap hari (soalnya kulihat belum ada perubahan wajah tuh), dan melakukan hal yang sama tiap hari (yaitu belajar..eh..ngobrol..eh..yahh..pokoknya kami melakukan sesuatu disana selama hampir 6 jam, gila gak tuh), dan aku sadar bahwa, hampir setiap waktu pulang, paling tidak 15-30 menit sebelum pulang, tercipta ‘Chaos’. Memang tidak terjadi setiap hari, apalagi kalau jam terakhir ujian, behhh…yang ada jam-jam terakhir itu para siswa di kelasku bakal nambah otot-otot di dahinya (bahkan bisa jadi six pack tuh dahi boss). Kenapa? Karena pada stress semua, baik stress karena berpikir terlalu keras sampe rasanya otak kayak udah mau meleleh lewat kuping (kayak tungkik aja ya bos…NAJIS), maupun stress karena belum dapat contekan.
Tapi saudara-saudara, ada saat-saat keanehan itu muncul. Biasanya sih, jika jam-jam terakhir itu kami disuruh mencatat, atau guru sedang menjelaskan otobiografinya ataupun hal-hal lain yang masuk kuping kiri, keluar lubang hidung kanan. Nah, pernah dulu kuperhatikan teman-temanku, kira-kira 10 menit sebelum pulang, dan mereka mulai menampakkan perbuatan yang cukup parah (yess, the ‘chaos’ is happened). Waktu itu guru sedang ngomongin…yah, mungkin sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran kali, jadi aku yang lagi sibuk men…coret-coret buku, tiba-tiba sadar dan teringat dengan ‘chao’ yang aku baca dulu.
Jadi kulihatlah keadaan sekitar, dan ternyata…huahhh…ternyata benar, ‘chaos’ sedang terjadi. Di barisan sebelah kananku, ada temanku yang lagi enak-enakan bersandar di dinding sambil ngupil. Tapi parahnya, setelah kuperhatikan beberapa saat, tuh jari cuma disodok-sodok aja ke hidungnya dan digoyang-goyangngin sama dia, gak ditarik-tarik jarinya bos, Cuma nempel…ihhh…jijik,najis aku nengoknya.
Di depannya rupanya pun terjadi ‘chaos’ , pemuda berseragam SMA yang ternyata juga temanku, sedang melakukan aksi ala Mr. Bean, yaitu balik- balik buku pake lidahnya, yaiks…Puas dan jijik nengok yang kanan, akupun nengok yang barisan kiri, kutemukan temanku yang sedang melakukan hal menjijikkan lainnya. Dia meremas-remas kertas sampai jadi bola kertas berukuran kecil, dimasukkannya ke hidungnya, lalu dihembuskannya tuh kertas sampe meloncat dari hidungnya, dan ditangkapnya kertasnya, lalu dimasukkan lagi ke hidung, di hembuskan lagi, ditangkap lagi, dimasukkan lagi, dan begitu seterusnya sampe pulang. Dan yang paling parah, dia melakukan itu semua pake kertas yang sama dari awal sampe akhir. Tapi itu semua kejadian waktu aku masih kelas satu SMA, dan yang menyebalkan, terjadi lagi waktu aku kelas dua.
wkakakakaka
ReplyDelete