Jebakan kentut III

Ceritanya nih, kami waktu itu lagi mau balik ke sekolah untuk les komputer.

Berhubung pelajaran baru dimulai sekitar jam 3, maka aku, sang iblis Jerry,

si kambing Hasan, Andi sang simpanse, dan Mamat sang baboon pun pergi

ke warnet untuk mencari kesenangan dunia(bukan yang aneh-aneh kok).

(Semuanya berjalan keluar warnet)

Jerry (nengok Hasan) : San, kereta kau kok kau dorong, habis

minyak ya?

Hasan (dorong kereta) : Nggak, Cuma aku gak enak sama kelen,

masa kelen jalan tapi aku naik kereta…

Mamat (nampaknya senang) : Ceilahh…gitu kan bagus, itu baru setia

kawan namanya.

Andi (naik ke atas kereta) : Yaudah, kalau gitu biar aku aja yang naik

kereta tapi kau yang dorong.

Hasan (ngusir si Andi) : Weeee…enak kali kau burit ayam.

(di pinggir jalan berdiri 2 balita tengik yang nengo’in kami)

Balita tengik 1 (nunjuk-nunjuk) : Iihhh…abang ini punya kereta tapi jalan

kaki.

Balita tengik 2 (lompat-lompat) : iya…gak bisa naik kerata ya bang?

Hasan (mengarahkan pantatnya ke kedua balita tengik itu)

: Alaaah…banyak cerita kelen

Buuut….preeet….creett…

Jerry,Andi,Mamat (mau mati ketawa) : Aha…ha…ha…ha…

Sepanjang perjalanan kami terus ketawa tanpa memperdulikan kedua balita

yang sudah jadi korban si Hasan. Dan setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata

si Hasan memang udah nahan-nahan kentutnya sejak keluar dari warnet.

Sungguh malang nasib kedua balita itu, mungkin sampe dewasa mereka

bakal trauma terus kalau melihat anak SMA yang lagi dorong kereta, takut

kena gas beracun lagi.